Uraian Lambang
- Bidang Segi Lima (Biru Muda)
Menggambarkan alam kehidupan Pancasila.
- Semboyan Tut Wuri Handayani
Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem
pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi
penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar
Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
- Belencong Menyala Bermotif Garuda
Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan
pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya elencong membuat
pertunjukan menjadi hidup. Burung Garuda (yang menjadi motif
belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa,
mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap
garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: ‘satu kata
dengan perbuatan Pancasilais’.
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat
bagi kehidupan
manusia.
Warna
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci,
bersih tanpa
pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan
keluhuran pengabdian.
Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang
tak kunjung putus
dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan
hidup Pancasila).
Kebijakan
- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tanggal 6 September 1977, No.: 0398/M/1977
tentang penetapan Lambang Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2013, tentang
Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan